Rabu, 06 Maret 2013

Peluang Usaha Budidaya Jamur Kancing


Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan jamur champignon atau button mushroom ciri khas bentuknya menyerupai kancing baju yakni bulat dengan warna putih, coklat atau krem. Harga jamur kancing di pasaran terbilang cukup mahal sesuai dengan rasanya yang nikmat luar biasa mirip seperti rasa daging sapi membuat jamur kancing sangat potensial untuk di budidayakan.


Ukuran jamur kancing adalah dua sampai empat senti meter namun bisa sudah mekar dewasa ukurannya mencapai dua puluh senti meter. Jamur kancing adalah jamur yang tergolong paling banyak di budidayakan di seluruh dunia sebab jamur ini banyak sekali peminatnya dan pemasarannya juga mudah.

Cara budidaya

Persiapan bibit
Jika anda berniat menjalankan bisnis budidaya jamur ukuran skala kecil, maka sebaiknya pilih bibit jamur F3 yang dapat langsung ditebar pada media tanam dan dibudidayakan hingga masa panen tiba.

Teknik Budidaya Jamur
Pada umumnya teknik budidaya jamur kancing memiliki tahapan yang hampir sama dengan cara budidaya jamur merang. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut :

Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan media tanam. Untuk pembudidayaan jamur kancing, media tanam yang digunakan terbuat dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dan ditambahkan urea (9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).

Tahapan kedua yaitu proses pengomposan. Caranya dengan memotong jerami padi dengan ukuran 10-15 cm, dicuci hingga bersih dan ditiriskan sampai kelembapannya 65%. Selanjutnya tumpuk jerami dengan ukuran 10-15 cm dan tambahkan media lain berupa bekatul dan kapur diatasnya. Susun lapisan media tersebut berselang-seling antara jerami padi dengan campuran bekatul dan kapur. Pada hari berikutnya lakukan pembalikan, agar campuran media merata dan tambahkan urea sebanyak 0,9% (bila kurang lembab bisa ditambahkan air). Pada hari ke enam media ditambahkan dengan ZA 1%, dan diaduk-aduk agar semuanya merata. Sedangkan pada hari ke sepuluh, tambahkan TSP sebanyak 1,2% lalu aduk-aduk dan diamkan selama 12-17 hari.

Selanjutnya adalah tahapan sterilisasi media tanam. Proses sterilisasi dilakukan dengan cara meletakan media tanam (yang telah dikompos) secara merata di atas rak-rak tanam yang disiapkan di ruang kumbung jamur (baca selengkapnya : cara membuat kumbung jamur), dengan ketebalan media tanam sekitar 15-20 cm. Kemudian alirkan uap panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu ruang kumbung mencapai 60°-65°C, pertahankan suhu tersebut selama 12 jam. Apabila suhunya telah mencapai 65°-75°C maka bukalah ventilasi ruangan agar suhunya kembali turun menjadi 40°-45°C. Usahakan untuk menjaga kestabilan suhu di ruang kumbung pada kisaran 40°-45°C selama kurang lebih 70 jam.

Tahapan berikutnya yakni penanaman bibit jamur. Setelah suhu ruangan turun menjadi 32°C, maka bibit jamur kancing sudah bisa ditanam. Untuk rak budidaya jamur dengan ukuran 3 m x 1 m, biasanya dibutuhkan sekitar 10-14 botol bibit jamur dengan isi 220 cc. Untuk tahapan ini dibutuhkan suhu ruangan ideal berkisar 28,8°-30° C pada daerah dataran tinggi, dan suhu 24,4°-26,6° C pada dataran rendah. Dengan tingkat kelembapan mencapai 90-100% maka bibit jamur kancing akan menunjukan pertumbuhan miseliumnya pada usia 12-14 hari.

Proses selanjutnya yaitu casing atau pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tanah yang digunakan sebagai casing harus tanah cokelat serta berpori, selain itu pH tanah sekitar 6,2-8, dan yang paling penting terbebas dari hama ataupun penyakit. Sebelum tanah digunakan, sterilisasikan terlebih dahulu dengan uap panas pada suhu 70°C selama 2-4 jam dengan ditambahkan 2 liter formalin sebanyak 40% per m3 tanah.

Setelah 9-14 hari setelah masa casing dilakukan, biasanya tubuh buah mulai muncul. Untuk itu, bukalah ventilasi pada rumah kumbung jamur agar proses pertumbuhan jamur kancing bisa lebih cepat (biasanya tiga hari kemudian jamur sudah bisa dipanen).

Nah itulah sekilas tentang budidaya jamur kancing. Anda berminat untuk membudidayakannya ? Silahkan di coba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar